Memiliki rumah adalah impian banyak orang, tapi harga properti yang semakin naik tiap tahun membuatnya terasa semakin sulit dijangkau.

Untungnya, ada solusi praktis bernama Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Sayangnya, tidak semua pengajuan KPR langsung disetujui oleh bank.

Pernah dengar kasus orang yang sudah melengkapi semua persyaratan tapi tetap ditolak? Nah, hal itu bisa terjadi kalau kamu tidak paham faktor-faktor penting yang menjadi pertimbangan bank.

Supaya lebih aman, yuk simak cara jitu berikut ini agar pengajuan KPR kamu bisa auto approve!

1. Pastikan Rekam Kredit Bersih

Sebelum menyetujui KPR, bank akan mengecek riwayat kredit melalui SLIK OJK (Sistem Layanan Informasi Keuangan). Data ini berisi catatan pinjaman dan cicilanmu sebelumnya.

Tips yang bisa kamu lakukan:

• Jangan menunggak cicilan kartu kredit, pinjaman, atau cicilan barang.
• Bayar semua kewajiban tepat waktu.
• Jika pernah punya tunggakan, segera selesaikan agar catatan kredit kembali bersih.

Skor kredit yang tinggi menunjukkan bahwa kamu bisa dipercaya untuk melunasi cicilan KPR dengan baik.

2. Lunasi Utang Kecil

Bank akan menilai rasio utang terhadap pendapatan (Debt to Income Ratio). Semakin kecil rasio ini, semakin besar peluang KPR disetujui.

Idealnya, cicilan tidak lebih dari 30–40% dari gaji bulananmu.

Langkah yang bisa dilakukan:

• Selesaikan utang konsumtif (misalnya cicilan gadget atau motor).
• Kurangi ketergantungan pada pinjaman online.
• Fokus pada satu jenis cicilan, yaitu KPR, agar keuangan terlihat sehat di mata bank.

3. Kondisi Finansial Stabil

Bank lebih percaya pada nasabah dengan penghasilan konsisten.

• Jika kamu karyawan, pastikan statusmu karyawan tetap atau sudah bekerja minimal 2 tahun di perusahaan.
• Jika wirausaha, siapkan laporan keuangan 6–12 bulan terakhir.
• Siapkan juga rekening tabungan dengan alur masuk-keluar dana yang sehat.

Dengan kondisi finansial yang stabil, bank akan lebih yakin bahwa kamu mampu membayar cicilan tepat waktu.

4. Lengkapi Syarat KPR Sejak Awal

Dokumen yang lengkap membuat proses pengajuan lebih cepat. Beberapa dokumen wajib yang biasanya diminta bank adalah:

• Fotokopi KTP & Kartu Keluarga
• Slip gaji atau laporan keuangan
• NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
• Rekening koran 3–6 bulan terakhir
• Surat keterangan kerja (untuk karyawan)

Tips: Siapkan semua dokumen dalam satu map khusus agar lebih rapi dan mudah saat diajukan.

5. Ajukan KPR di Waktu yang Tepat

Tahukah kamu kalau waktu pengajuan juga berpengaruh?

• Waktu terbaik: minggu ke-3 atau ke-4 setiap bulan, karena biasanya bank sedang mengejar target pencairan kredit.
• Hindari bulan Desember: bank biasanya fokus pada tutup buku akhir tahun.
• Cari promo: ajukan saat ada promo suku bunga rendah dari bank atau developer.

Dengan strategi waktu yang tepat, peluangmu untuk disetujui bisa semakin besar.

Langkah Cepat Membeli Rumah dengan KPR

Kalau pengajuanmu sudah auto approve, berikut adalah langkah praktis menuju rumah impian:

1. Survei Hunian

Cari tahu rumah yang sesuai kebutuhan dan budget. Jangan hanya lihat brosur, tapi lakukan survei langsung ke lokasi.

2. Bayar Booking Fee

Booking fee adalah tanda jadi kalau kamu serius ingin membeli rumah. Nominalnya mulai dari Rp2 juta, tergantung tipe rumah.

3. Bayar Uang Muka (DP)

Setelah booking fee, kamu wajib membayar DP. Semakin besar DP, semakin kecil cicilan per bulan.

4. Proses Akad KPR

Ini tahap terakhir di mana kamu menandatangani perjanjian dengan pihak bank dan developer. Setelah akad, rumah resmi jadi milikmu!

Simulasi Cicilan KPR

Biar lebih jelas, yuk lihat contoh simulasi cicilan rumah:

(Perhitungan cicilan di atas hanya simulasi dengan asumsi bunga fixed sekitar 8% per tahun. Angka bisa berbeda sesuai kebijakan bank.)

Mengajukan KPR memang terlihat rumit, tapi sebenarnya mudah kalau kamu paham strateginya.

Kalau semua hal di atas dilakukan, peluangmu untuk dapat KPR auto approve jauh lebih besar. Jadi, yuk persiapkan dari sekarang dan wujudkan rumah impianmu!